Baru saja saya membaca beberapa blog tentang bagaimana beberapa teman non muslim yang salah di dalam memahami sebuah ayat di dalam Al-Quran, tepatnya pada surat ke 46 ayat 9 atau Surat al-Ahqaaf ayat 9, dimana diayat tersebut Allah SWT berfirman :
"Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak
mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku
tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain
hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."
Ayat diatas dipahami dengan cara serampangan tanpa ilmu oleh sebagian orang Non Muslim yang salah paham dan salah memahami, sebagaimana diketahui di dalam ajaran Islam sangat diharamkan untuk menafsirkan Al-quran menurut pendapat / logika sendiri, karena Al-quran diturunkan secara berangsur - angsur sesuai dengan permasalahan yang sedang Nabi dan Umat-nya alami dari Allah SWT, hal tersebut berdasarkan Sabda Rasulullah Muhammad SAW :
اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِغَيْرِ عِلْمٍ
فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ قَالَ أَبو عِيسَى هَذَا
حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Artinya: (Al‑Thurmuzi berkata): Mahmud bin Gailan telah menceritakan
kepada kami, (Mahmud berkata): Bisyr bin al‑Syariyy menceritakan kepada
kami, (Bisyr berkata) : Sufyan menceritakan kepada kami dari ‘Abd
al‑A‑’la dari Sa’id bin Jubair dari Ibn ‘Abbas Ra, ia berkata:
Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang mengatakan tentang (isi) al‑Qur’an
dengan tanpa landasan pengetahuan, maka hendaklah ia menempati tempat
dudukya dari api neraka” Abu ‘Isa (al-Turmuzi) berkata: hadis ini hasan sahih"
Mengapa demikian ?, karena, jika kita menafsirkan Alquran yang mulia dengan logika kita sendiri tanpa ilmu ( ilmu hadits / Ashabunnuzul ( ilmu latar belakang turunnya wahyu kepada Nabi ), maka sudah bisa dipastikan akan banyak terjadi persepsi yang berbeda beda dan tidak sesuai dengan riwayat sebab musabab ayat tersebut Allah turunkan kepada Nabi-Nya atas suatu peristiwa.
Ada riwayat shahih dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu, beliau melewati seorang lelaki yang sedang mengajarkan orang-orang Al Qur’an. Beliau berkata:
أتعرف الناسخ والمنسوخ ؟ قال : لا ، قال : هلكت وأهلكت
“Apakah engkau sudah paham nasikh dan mansukh? Lelaki tadi
berkata: ‘Saya belum paham’. Ali berkata: ‘Sungguh engkau ini binasa dan
membuat orang lain binasa’“
Jadi sampai disini sudah sangat jelaskan kalau tidak boleh atau haram menafsirkan Alquar tanpa ilmu pengetahuan. Sekarang kita kembali ke masalah Surat Al Ahqaaf ayat 9 tadi,:
Di dunia
ini, yakni apakah aku akan diusir dari kampung halamanku atau dibunuh
sebagaimana yang terjadi pada para nabi sebelumku, atau kamu merajamku
atau bahkan kamu akan diberi hukuman sebagaimana yang terjadi pada
orang-orang sebelummu. Aku hanyalah manusia, aku tidak berkuasa apa-apa.
Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang berkuasa terhadapku dan terhadapmu,
dan aku tidak dapat mendatangkan apa-apa dari sisiku. - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-al-ahqaf-ayat-1-14.html#sthash.LAHNYfFF.dpuf
Di dunia
ini, yakni apakah aku akan diusir dari kampung halamanku atau dibunuh
sebagaimana yang terjadi pada para nabi sebelumku, atau kamu merajamku
atau bahkan kamu akan diberi hukuman sebagaimana yang terjadi pada
orang-orang sebelummu. Aku hanyalah manusia, aku tidak berkuasa apa-apa.
Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang berkuasa terhadapku dan terhadapmu,
dan aku tidak dapat mendatangkan apa-apa dari sisiku. - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-al-ahqaf-ayat-1-14.html#sthash.LAHNYfFF.dpuf
Teks dari ayat 9 Surat ahqaaf td : "aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu."
Diartikan oleh sebagian Non Mulim bahwa Nabi Muhammad SAW tidak akan bisa menolong umatnya sebagaimana yang orang islam katakan bahwa Nabi Muhammad SAW dapat memberikan syafaat di hari kiamat nanti, karena dari arti ayat diatas Nabi saja tidak tahu tahu apa yang akan Allah perbuat atas beliau dan umatnya, apakah diselamatkan masuk surga atau ke neraka ?......wah wah wah SALAH BESAR dan DOSA BESAR.
Jadi, tafsir yang benar dari sebab turunya ayat tersebut diatas adalah berdasarkan Ibnu Katsir :
Dari Ali bin abi Thalib dan Thalha dari Ibnu Abbas Ra.hum mengatakan bahwa setelah turun kepada Nabi Surat al Fath ayat 2 : "Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus",
Maka ada seorang dari kaum muslimin yang mengatakan : " Yang demikian itu, Allah SWT telah menjelaskan apa yang telah Dia lakukan terhadap mu ya Rasulullah, lalu apa yang akan Dia perbuat terhadap kami ?, maka turunlah ayat : "Supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah "
Mengenai ayat : "dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu."
Abu Bakar Al - Hadzali menuturkan dari Hasan Albashri mengatakan : " Bahwa Rasulullah telah megetahui bahawa Beliau akan berada di Surga ( setelah Surat Alfath ayat 2 ) diturunkan, tapi beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengatakan bahwa beliau tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadap ku dan terhadap mu di dunia ini, Apakah aku ( Rasulullah SAW ) akan diusir ( oleh kaum ku ) sebagaimana Nabi - nabi sebelum ku telah diusir oleh kaumnya, ataukah aku akan dibunuh sebagaimana Nabi - nabi sebelum ku telah dibunuh ? di dunia, dan aku tidak tahu apakah kalian ( kaum Quraisy dan Orang - orang kafir ) akan ditenggelamkan ke dalam bumi ( karena tetap dalam kekafiran dan dosa yang mereka perbuat dan Nabi tidak tahu apakah meraka akan beriman nantinya ) atau kalian akan dilempari batu ? di dunia ini.
Jadi sudah jelas lah makna dari ayat 9 surat Al Ahqaaf tersebut....
( Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Alquran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?" )
Lalu Allah menjawab dalam ayat sama " ...كذالك ليثبت به فؤادك ورتلناه ترتيلا "
(…demikian itu supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil [teratur dan benar]
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar